"Ck...ck...ck, manis sekali daun pohon ini!" kata sakadang peucang sambil merumput. Beberapa lembar pohon perdu di kunyahnya dengan lahap. Auuuum...hmmm! Tiba-tiba, tanah terasa bergetar. Kaki sakadang peucang seperti mendadak lumpuh. "hmmmm, kau takkan lolos lagi! Nyam, aku sangat lapaaaaarrr!" kata raja hutan. Taringnya yang runcing dan tajam menyeringai.
"Aduh, celakalah aku!" guman sakadang peucang. Cepat-cepat mencari akal agar lolos dari bahaya. "aku tahu kau sangat lapar, tetapi tubuhku ini sangat kecil. kau tidak mungkin kenyang lur. Namun, jangan khawatir. Aku punya sesuatu yang dapat mengenyangkan perutmu," ujar sakadang peucang. "Ah aku tidak akan terkecoh lagi!" Jawab raja hutan. Ia bersiap untuk menerkam sakadang peucang. "Tunggu dulu! Lihatlah di dasar lembah sana! Ada bangkai raja badak. Bener bukan?" kata sakadang peucang. "hmmmm, bener juga. Aku akan melahap bangkai badak dulu. Nanti aku akan memangsamu sebagai pencuci mulutnya!" seru raja hutan. Secepatnya raja hutan pun meloncat ke dasar kembah. Ketika raja hutan meloncat ke dasar lembah, sakadang peucang segera pergi. "Alhamdulillaah, selamat juga nyawaku!" bisik sakadang peucang. Ia berlari sekencang-kencangnya menjauhi puncak lembah itu.
Komentar